JAKARTA – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali di hari kedua. Yoon akan pulang ke negaranya pada Rabu (16/11/2022).
“Ada info Presiden Yoon akan pulang lebih awal dan tidak mengikuti penutupan. Namun itu info awal, entah bagaimana keputusannya,” ujar Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistyanto, di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022), dikutip dari Tempo.
Yoon akan mengikuti acara hari pertama secara penuh. Yoon juga dijadwalkan bertemu dengan Jokowi dalam business roundtable pada Senin malam.
Absennya Yoon di hari kedua KTT berhubungan dengan situasi di negaranya. Sejumlah kondisi mengharuskan Yoon mengubah jadwal kepulangannya lebih awal.
A
KTT G20 Presidensi Indonesia akan berlangsung pada 15-16 November 2022. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate menyatakan Presidensi G20 Indonesia bakal mengupayakan terjadinya kesepakatan atau leaders communique. “Tim sedang bekerja, kita harapkan hasil maksimal. Saya tidak ingin mendahului karena (pembahasan) sedang berlangsung,” ujar Johnny.
Leaders communique, kata Johnny, akan tercapai baik di tingkat KTT G20 maupun di jalur Sherpa. Johnny memastikan Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai pemimpin Sherpa Track akan mengawal agar seluruh isu yang diangkat dalam persamuhan para menteri disepakati oleh negara-negara anggota G20.
Ia optimistis kesepakatan itu akan terjadi lantaran tiga topik yang diangkat dalam G20 tidak bersinggungan langsung dengan isu geopolitik. Adapun dalam KTT G20, tiga isu utama yang akan dirembuk para pemimpin negara adalah transformasi digital, arsitektur kesehatan global, dan transisi energi.
“Isu geopolitik kan itu bukan isu prioritas G20. Itu bagian dari satu realitas,” ucap Johnny.
Dalam pembahasan seputar transformasi digital, Jhonny menuturkan negara-negara anggota G20 sudah mencapai kesimpulan. “Tapi komunike itu kan bukan hanya soal transformasi digital. Itu satu dokumen yang utuh,” katanya. (*)