Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar kasus pemalakan terhadap investor oleh pengusaha lokal diusut tuntas. Setiap aksi yang mengganggu iklim investasi di Indonesia harus ditindak dan diberikan efek jera.
Presiden Prabowo Subianto menaruh atensi khusus atas kasus pemalakan dan aksi intimidasi yang menimpa Chandra Asri Group (CAG). Melalui Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, Prabowo perintahkan agar mengusut tuntas kejadian pemalakan terhadap proyek strategis nasional tersebut. Todotua menegaskan agar oknum itu harus mendapatkan efek jera ke depannya.
“Berbicara pertumbuhan investasi di situ banyak PR besar yang menjadi tantangan terhadap investasi yang ada di negara kita. Khususnya yang paling utama berbicara terhadap kondusivitas daripada investasi itu tersebut,” ujar Todotua, Kamis, 15 Mei 2025.
Kepolisian pun turun tangan dan tengah menyelidiki dugaan pemalakan yang dilakukan oknum Kadin Cilegon dan Ormas itu. Selain mengumpulkan informasi, Polda Banten tengah menjadwalkan pemanggilan kepada pihak-pihak terkait.
“Kami dari Polda Banten akan menurunkan tim dan akan melakukan upaya penyelidikan dan apabila ada dugaan tindakan pidana. Apalagi ini mengganggu iklim investasi di negeri ini,” jelas Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ariyo Seto.
Kadin Indonesia menolak segala bentuk tekanan, intimidasi atau pendekatan nonprosedural yang mengganggu kepastian hukum dan kelangsungan investasi di Indonesia. Sejumlah langkah telah dilakukan untuk menangani persoalan itu.
“Sesuai arahan Pak Wamen dan dari pihak Kapolda Pak Suyudi telah melakukan langkah-langkah bagaimana kita untuk melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi,” jelas Waketum Koordinasi Hukum dan HAM Kadin Indonesia, Aziz Syamsuddin.
Sedangkan dari pihak PT Chandra Asri Group menyatakan mendukung penuh upaya pemerintah dalam pertumbuhan investasi, serta meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
“Kita harapkan ke depan lebih baik lagi tidak ada lagi hal-hal yang tidak kita inginkan. Kami juga mohon maaf kiranya kemarin-kemarin dengan adanya projek ini membuat sedikit lumayan kegaduhan,” ungkap Direktur Legal dan External Affairs PT Chandra Asri, Edi Rivai.
Sebelumnya proyek pembangunan pabrik kimia oleh PT Chandra Asri menjadi sorotan setelah video pertemuan antara investor dengan sejumlah pihak yang diduga dari Kadin Cilegon dan ormas setempat viral di media sosial.
Dalam tayangan itu, seseorang yang mengaku perwakilan Kadin Cilegon dengan nada tinggi meminta jata proyek pembangunan pabrik hingga Rp5 triliun. Sontak saja video ini memicu kecaman publik.