Serang (7/12/2022) – Agus Syabarrudin merupakan mantan Dirut Bank Banten yang memiliki sederet prestasi moncer di dunia perbankan. Pria kelahiran Jakarta, 31 Agustus 1966 memiliki karir yang cukup mentereng di berbagai Bank berbeda baik Bank Asing, Bank Swasta maupun Bank Plat Merah.

Melihat dari riwayat pendidikan, Agus Syabarrudin meraih gelar Sastra Arab dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1990, dirinya melanjutkan studi gelar magister S-2 di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Indonesia pada 2005. Sedangkan gelar Doktor S-3 Ilmu Pertanian didapatkannya dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin pada 2020.

Agus Syabarruddin mula berkarir di industri jasa keuangan sejak tahun 1991. DI periode 1991 – 1994, ia pernah bekerja sebagai Bills & Operation Officer DBS Buana Tat Lee Bank Jakarta Branch. Kemudian, kariernya berlanjut menjadi Financial Control Supervisor Algemene Bank Nederland De Amsterdamsche Rotterdamsche (ABN AMRO) Bank NV Jakarta Branch pada periode 1994 – 1997, setelahnya karier Agus terus merangkap naik dengan menduduki Head of Business Development ABN AMRO Asset Management Indonesia pada periode 1997 – 2004, sebelum menjadi Kepala Divisi Pengembangan Produk & Service Quality Management pada PT. Bank Syariah Mandiri pada periode 2004 – 2006.

Baca Juga

Dua tahun di Bank Syariah Mandiri, Agus meloncat sebagai President Unit Usaha Syariah pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk periode 2006 – 2014. Kemudian periode 2014 – 2017, Agus Syabarrudin dipercaya sebagai Senior Advisor-Mitra Wali Amanah pada Kemitraan Bumi Dipa yang mengelola Koperasi Petambak Bumi Dipasena KPBD.

Selanjutnya pada 2017 – Juli 2018, Agus menjabat sebagai Kepala Eksekutif Bisnis Syariah Bank Kalsel. Di periode Juli 2018 – Desember 2018, Agus berstatus Senior Executive Vice President Bank Kalsel dengan membawahi dua divisi dan satu unit kerja setingkat divisi yaitu jaringan dan pelayanan cabang unit usaha syariah dan pengelola risiko kredit hingga berhasil meraih posisi tertinggi Direktur Utama pada Januari 2019 – Maret 2021.

 Di Maret 2021 pula Bumi Lambung Mangkurat (red: Kalimantan Selatan) dibuat heboh oleh pengunduran diri Agus, bagaimana tidak? Setelah sederet pencapaian yang ditorehkan selama menjabat sebagai Direktur Utama Bank Kalsel, sebut saja di tahun kedua kepemimpinannya disaat seluruh dunia berjibaku melawan pandemi Covid-19, Bank Kalsel yang dipimpinnya justru membukukan pencapaian laba Rp196,5 miliar atau naik 23% dari tahun sebelumnya sebesar Rp159,7%, sehingga Bank Kalsel diganjar Tingkat Kesehatan Bank (TKB) peringkat komposit 2 (dua) yang mencerminkan kondisi Bank secara umum sehat oleh OJK, berbagai penghargaan pun diraih Bank Kalsel mulai dari Warta Ekonomi yang menobatkan Bank Kalsel sebagai Excellent Financial Performance of Indonesia Best BPD Award 2020; Indonesia Inspire menobatkan Bank Kalsel sebagai The Most Reputable Banking With Service Excellent of The Year 2020 ; dan sederet penghargaan bergengsi lainnya, sedangkan Agus sendiri mendapat penghargaan Best CEO Obsession Awards 2020; Best Leadership and Professional 2020; dan Top 50 Indonesian Innovative Leaders 2020. Namun Agus malah memilih pulang kampung untuk menerima pinangan Pemerintah Provinsi Banten menjadi Direktur Bank Banten.

Di awal kepemimpinannya, Agus dihadapkan tugas berat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Bank Banten yang saat itu sedang dalam pengawasan khusus OJK karena berbagai masalah, mulai dari kesulitan likuiditas, tingginya angka kredit macet, permodalan dan tata kelola perusahaan. Salah satu langkahnya adalah meluncurkan budaya perusahaan baru “TRUST“ disertai penguatan Sumber Daya Manusia dan perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan yang disebut dengan fase foundation building.

Kondisi perusahaan yang belum mencetak laba, membuat perusahaan tidak dapat menyalurkan dana CSR, tak habis akal, Agus mendirikan Unit Pengumpul Zakat yang dinamakan UPZ-Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Banten untuk dapat mengumpulkan dana infaq dan sadaqah lalu menyalurkan menyalurkannya kepada masyarakat dan lingkungan sekitar yang membutuhkan, sumber dananya didapat dari dana sukarela karyawan yang dipotong dari gaji pegawai setiap bulannya juga dana masyarakat dengan bekerjasama menggandeng Baznas.

Potensi ekonomi pesantren pun tak luput dari pandangan Agus, dengan 193ribu Santri dan 4.579 Pesantren di Banten, Bankir yang malang melintang di dunia perbankan syariah itu pun meluncurkan program inkubasi wirausaha santri yang diberi nama Banten Santri Enterpreneur yang meliputi lima bidang yaitu kreatif, maritim, teknologi, agro dan digital.

Tak hanya itu, Agus membuat gebrakan dengan bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi Banten untuk menyelesaikan kredit macet yang ada di Bank Banten. Hanya dalam waktu 2 bulan, kolaborasi itu memberikan dampak yang signifikan dengan total pengembalian sebesar Rp 34,5 miliar. Pada November 2022, Bank Banten diganjar penghargaan Most Promising Regional Bank.

Kepercayaan publik terhadap Bank Banten pun sudah mulai kembali bahkan terus meningkat, hal ini dibuktikan dari laporan keuangan Bank Banten yang mencatatkan indeks CAR ratio atau kecukupan modal berada di posisi 39% jauh diatas rata-rata industri perbankan sebesar 25%, Bank Banten yang sebelum kedatangan Agus mengalami kesulitan permodalan, kini malah mampu berekspansi dua kali lipat dari sebelumnya.

Sayangnya, kebersamaan Agus dengan Bank Banten harus berakhir pada 2 Desember 2022 melalui RUPSLB Bank Banten. Publik pun menyesalkan perpisahan ini, Tokoh Masyarakat yang juga merupakan mantan Dirut BNI Syariah, Dr. Rizqullah, MBA seperti di kutip dari Kabarbanten mengatakan, “lihat saja laporan-laporan kinerjanya. Angka kerugian sudah mulai berkurang, aktivitas juga meningkat“, ujarnya.

Dikutip dari postingan Instagram pribadinya @agus.syabar, Agus menyampaikan permohonan pamitnya, “Hari ini Jumat, 2 Desember 2022 adalah hari terakhir saya untuk berjuang di Bank Banten, mohon ijin saya pamit undur diri untuk menerima amanah baru,“ ungkapnya.

Patut dinantikan, kemana langkah Agus selanjutnya untuk mengemban amanah baru. Demikianlah sejumlah data fakta yang berhasil kami himpun tentang sepak terjang seorang Agus Syabarrudin.

 

*****