Program Petani Milenial di Kabupaten Merauke, Papua, diluncurkan Senin 30 Agustus 2021. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Presiden Joko Widodo berupaya penuh buat terus mempertinggi ekspor output produksi pertanian pada negeri. Komitmen tadi dihadirkan Jokowi galat satunya melalui Program Petani Milenial.

Menanggapi demikian Duta Petani Milenial (DPM) Maulana Wiga mengatakan, meningkatkan ekspor pertanian menjadi sedikit tugas yang diberikan Jokowi terhadap Petani MIlenial. Hal itu dilakukan untuk membuat ekonomi petani bertambah, dilansir beritasatu.com.

“Amanah pertama itu jujur ya soal genjot ekspor. Kenapa? pertama ya PDB (Produk Domestik Bruto) kita semuanya untuk ekonomi kita,” kata Maulana di Serang Banten dalam keterangannya Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga

Maulana menambahkan beberapa sektor saat ini tengah lumpuh akibat kehadiran pademi Covid-19. Namun tidak bagi pertanian, sektor ini justru menjadi andalan di tengah virus yang mewabah.

Dia menilai, konsentrasi Jokowi terhadap sektor pertanian begitu tinggi selain juga pada kesehatan. Menurut dia hal tersebut merupakan sebuah langkah yang cedas dan tepat.

Karenanya dia pun tidak heran sampai sekarang sektor pertanian tetap stabil dan cenderung mengalami peningkatan. Sehingga nantinya akan berdampak postif dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Ketahanan pangan adalah tantangan bagus kita, di mana masyarakat kita pertumbuhannya sangat besar hingga lebih dari 250 juta jiwa,” ucap Maulana.

Untuk mendukung itu, lanjut Maulana, presiden mendorong agar Petani Milenial dapat terus melakukan pembinaan kepada petani khususnya di pedesaan. Dengan begitu ke depan akan menciptakan petani-petani Tanah Air yang berkualitas.

“Kita punya binaan-binaan petani. Ada beberapa lainnya yang kita pengen pertanian kita ini bisa go global,” tandas Maulana.

Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi ekspor komoditas pertanian Indonesia terus mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2020, ekspor komoditas pertanian naik 15,79% dibandingkan tahun 2019.

Jika dirupiahkan ekspor komoditas pertanian pada tahun 2020 sebesar Rp 451,8 triliun, sedangkan tahun 2019 Rp 390,16 triliun. Momentum peningkatan itu masih terus berlanjut hingga tahun berikutnya.(*/cr2)