Minggu 19 Desember 2021, suasana car free day (CFD) di Kota Cilegon, nampak lain daripada biasanya. Ada yang istimewa pada acara car free day kali ini yaitu nampak di salah satu sudut lokasi terlihat keramaian di salah satu stand Perkumpulan Urang Banten (PUB) Kota Cilegon yang sedang menyaksikan atraksi kesenian tradisional khas Cilegon yang ditampilkan oleh Perkumpulan Urang Banten.
Ditengah keramaian pengunjung yang berdatangan, anak – anak binaan Ki Habibi selaku Ketua PUB Kota Cilegon menampilkan atraksi seni Tari Palang Pintu yang bertujuan untuk memperkenalkan salah satu kesenian tradisional khas Banten kepada para pengunjung serta sekaligus sebagai salah satu upaya pelestarian budaya asli Banten.
Tak hanya sampai disitu, seusai penampilan Tari Palang Pintu, sekelompok pesilat remaja asal Cilegon binaan Ki Habibi mengambil tempat dengan berbaris secara rapih dengan pakaian silatnya bak sekelompok para pendekar yang ingin menunjukan keahliannya kepada pengunjung di Car Free Day.
Selanjutnya anak-anak binaan Ki Habibi yang telah berbaris dengan pekaian silatnya memperagakan silat tunggal baku.
Pementasan Silat Tunggal Baku dimainkan oleh jawara cilik asal Cilegon dengan kompak
bak seorang ahli silat yang berpengalaman, baik jurus tangan kosong, jurus toya maupun
Seusainya penampilan Silat Tunggal Baku, para pemain beristirahat dan berbincang-bincang
santai sambil melihat atraksi berikutnya yang tidak kalah serunya, yaitu pentas atraksi debus asal kota Serang yang dimainkan oleh kelompok Paguron Ratu Ayu Wiyos dengan menampilkan atraksi Almadad, Golok Tajam, Pecah Beling, Tusuk Jarum, Gergaji
dan Bor Tangan, serta Tampayan Ajaib.
Seiring waktu terus berjalan, pengunjung pun semakin ramai, pengunjung dengan beragam pakaian bebas dan sopan dari PUB Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak , Kabupaten Serang dan Kota Serang menyambangi stand pameran PUB Kota Cilegon dan stand lainnya yang ada di lokasi car free day Kota Cilegon.
Catat.
Sesaat setelah selesainya penampilan seni tradisional Banten yang dimainoan oleh anak-anak binaan PUB Cilegon dan pentas debus sumbangsih dari Paguron Ratu Ayu Wiyos asal Kota Serang, tiba – tiba seorang seorang ayah (bobotoh Utama) dengan dua orang anaknya
(bobotoh pendukung) yang terdiri dari seorang gadis belia dan anak kecil laki-laki melaju ketengah jalan berdiri di lokasi tempat pementasan yang sebelumnya mereka saksikan.
Saai itu Sang ayah mengajarkan anak-anaknya tentang tari igel yang kemudian di ikuti oleh keduanya.
Melihat pemandangan tersebut, beberapa penonton mendekatinya dan memberikan tepuk
tangannya sambil membentuk barisan secara spontan dan bersiap-siap unutk mengikuti gerakan
gerakan mereka.
Melihat semakin banyaknya penonton yang berbaris di belakangnya, maka selanjutnya
Keluarga Bobotoh tersebut melanjutkan peragaan Tunggal Baku Tangan Kosong seperti yang dilihatnya sebelumnya.
Gerakan tunggal baku tangan kosong yang diperagakan oleh Bobotoh tersebut diikuti secara
massal oleh para pengunjung Car Free Day Kota Cilegon dengan beragam pakaian yang
dikenakannya saat itu.
Nampak anak-anak kecil, remaja dan bapak-bapak serta ibu – ibu dengan pakaian yang dikenakannya saat berkunjung memperagakan secara bersama-sama.
Gerakan demi gerakan
dilakukan secara serentak dan kompak jurus demi jurus hingga usai. Setelah selesai gerakan tersebut diperagakan secara massal oleh pengunjung, maka mereka bertepuk tangan dengan riuhnya dengan berteriak yel-yel “BANTEN TANAH JAWARA”.(RED)