PUSARAN.CO-Besok, Jumat 15 Mei 2020, Perkumpulan Urang Banten akan menggelar Forum Group Discussion (FGD) tentang Bank Banten.
Dari informasi yang diterima redaksi, FGD yang akan digelar dalam tiga tahap ini, akan menghadirkan para pembicara yang kompeten di bidangnya masing-masing yaitu, Dr. Rizqullah, Waketum Bidang Ekonomi PUB, Dewan Pakar PUB, Direktur Bank Banten, Direktur BGD sebagai PSP di Bank Banten, Kepala BI perwakilan Banten, Ketum MUI Banten, Perwakilan OJK Regional 2 wilayah Jawa Barat Gubernur Banten sebagai PST, dan M. Hasan Gaido selaku Founder Gaido Group dan PSP BPR Syariah yang akan bertindak sebagai moderator.
Ketua Umum PUB, Drs. H. Taufiequrachman Ruki, S.H mengatakan, FGD mengenai Bank Banten yang diprakarsai oleh Perkumpulan Urang Banten (PUB), digelar dalam rangka mengetahui asal usul Bank Banten hingga akhirnya timbul permasalahan.
“Latarbelakang diselenggarakannya rangkaian FGD Bank Banten ini. Apa persamaan dan apa perbedaannya dengan berbagai pertemuan lain yang membahas FGD penyelamatan bank banten.
Persamaannya tentu cukup jelas, yaitu kita membahas persoalan Bank Banten secara mendasar dan menyeluruh, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar pula, seperti sejarah Bank Banten,
bagaimana cara membelinya dengan skema due diligence, mengkaji dari sisi politik dan ekonomi secara menyeluruh, serta bagaimana mengangkat kedudukan para manajemen mulai dewan komisaris, dewan direksi untuk bisa menjalankan dengan baik dan benar sehingga Bank Banten selamat dari persoalan masa
lalu, sehat dengan mampu meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat banten secara khusus dan masyarat umum,” paparnya.
Sehingga yang kita harapkan pula, lanjut Taufiequrachman Ruki, dana pihak ketiga tumbuh dan akhirnya mampu membuat
kemajuan dengan membuat jaringan cabang baru dan menjadi kebanggaan masyarakat Banten sebagai bank pembanguan daerah Banten.
“Apa tujuan yang ingin kita capai? Bagaimana mengukur tujuan yang sudah berhasil kita wujudkan? Dan jika ada hambatan, apa penyebab hambatan tersebut, serta bagaimanakah caranya hambatan tersebut bisa kita atasi? Perbedaan pendapat di masyarakat luas menjadi konsen PUB untuk menyelenggarakan FGD dengan menghadirkan para ahli di bidang perbankan, sehingga moderator dan para pembicara dengan para peserta aktif bisa beradu argumen berdasarakan fakta dan data secara objektif. Tentu harapan kita hasil diskusi ini dapat dijadikan rujukan untuk kepentingan bersama khususnya Bank Banten dan Pemprov Banten dalam
mengambil keputan kedepan,” jelasnya.
Ditambahkan Taufiequrachman Ruki, kegiatan FGD ini merupakan salah satu program untuk mewujudkan Visi Perkumpulan Urang Banten yaitu Banten Baru, Banten Bangkit, Banten Juara dan masyarakatnya sejahtera dalam bingkai iman dan taqwa.
“Panitia yang dipimpin oleh Sekum PUB, Laksamana Eden Gunawan memilih moderator dan para pembicara dengan berbagai kepakaran dan pengalamannya sehingga akan menghasilkan diskusi yang baik dan berdasarkan keilmuan,” terangnya.
Lebih jauh Taufiequrachman Ruki, mengungkapkan, kegiatan FGD Bank Banten ini juga, seperti kita tahu diselenggarkan di masa pandemi Covid-19, oleh karena itu kegiatan ini dikemas secara virtual, melaui zoom meeting dengan peserta dibatasi maksimal 100 orang.
“Pengurus dan Anggota PUB tentu saja sangat peduli dengan kelangsungan Bank Banten dan menaruh rasa cinta pada Banten secara menyeluruh. Sebagaimana Motto PUB, Kabula, Kabale Kabalandongan, pribahasa ini merupakan motivasi kuat yang terus digelorakan oleh kami sehingga Urang Banten dengan bermacam
latar belakang profesi, keahlian, pendidikan dan sikap politik semakin memiliki kepedulian dan perhatian
tinggi terhadap capaian kesejahteraan, keadilan, suasana keagamaan yang kondusif, serta pemeliharaan
adat, bahasa dan budaya secara terus menerus bagi masyarakat Banten,” urainya.
Dalam kesempatan ini, sambung Taufiequrachman Ruki, dapat saya sampaikan bahwa walaupun Pemerintah Provinsi Banten sudah mendapatkan berbagai prestasi, dengan pendapatan daerah tertingi ke-5 di Indonesia, namun masih banyak persoalan yang harus dipahami bersama, di antaranya pengangguran di Banten justru bertengger di urutan ke-3 se-Indonesia.
“Sejatinya, sebagai wilayah satelit Ibu Kota Negara, PDRB mencapai 650 Trilyun bahkan menurut beberapa ahli jauh lebih besar dan pendapatan PAD yang tinggi, tidak sepatutnya pengangguran dan kemiskinan di wilayah Banten sedemikian tingginya. Syukurnya, tidak berlebihan rasanya apabila Banten diusia yang sudah 20 tahun dan memiliki Bank Banten
menjadi penggerak ekonomi suatu daerah, sehingga bisa meningkatkan perputaran ekonomi dan sektor keuangan yang mandiri, untuk terus bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu masyrakat, juga meningkatkan usahanya dalam permodalan,” tandasnya.
Disisi lain ditegaskan Taufiequrachman Ruki, PUB aktif di berbagai kegiatan karena beberapa pengurus dan anggota yang terhimpun di dalamnya berasal dari beragam disiplin ilmu.
“PUB juga siap untuk mendorong percepatan kemajuan pemerintah Provinsi Banten agar Banten maju, juara dan masyarakatnya sejahtera dengan bingkai iman dan taqwa,” pungkasnya.
“Bantuan kemanusiaan, mulai dari kejadian tsunami di Pandeglang, banjir di Kabupaten Lebak dan Tangerang, bantuan alat kesehatan untuk tim medis Banten dalam rangka mendukung Banten melawan covid 19 serta yang baru saja terjadi keajdian banjir di Cilegon, semuanya telah didedikasikan oleh PUB untuk Banten tercinta,” imbuh Taufiequrachman Ruki.
Taufiequrachman Ruki, juga mengajak semua pihak terkait untuk ikut berperan aktif mendukung kemajuan Provinsi
Banten.
“Mari bersama-sama perkuat barisan, organisasi dan komunitas masing-masing
untuk memajukan Banten. Kami,Perkumpulan Urang Banten percaya bahwa pemerintah tidak bisa sendiri membangun Banten, semua harus bersinergi, bahu membahu, solid dan bersinergi untuk kemajuan Banten,” tutupnya.(pan).