Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membersamai Presiden Joko Widodo. (Ist)

Jokowi membeberkan kriteria calon presiden penggantinya dengan menyebut pemimpin ‘berambut putih’. Ganjar Pranowo langsung memasang foto dirinya yang berambut hitam. Ada yang setuju, ada yang protes.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan sudah sering mengingatkan agar rakyat tidak sembarangan memilih calon penggantinya sebagai presiden. Sembari demikian dia juga menyinggung ciri-ciri figur yang menurutnya layak dipilih.

Biasanya Jokowi menyebut ciri-ciri dengan samar dan terkesan sekadar mengumpan. Walau kalau sudah menunjuk orang Jokowi bisa tembak langsung macam dilakukannya terhadap Prabowo Subianto.

Baca Juga

Tetapi akhir pekan ini Jokowi membeberkan dengan lengkap kriteria calon pemimpin untuk diusung pada pemilihan presiden 2024 mendatang.

Kriteria tanpa menyinggung nama namun hampir utuh itu disampaikan Jokowi di hadapan pendukungnya dalam acara silaturahmi relawan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Jokowi mengatakan bahwa pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah harus dilanjutkan. Karenanya, kata dia, masyarakat harus mencari sosok pemimpin yang tepat.

“Jangan hanya karena kepentingan sesaat, kepentingan jangka pendek, kepentingan-kepentingan politik, kemudian lupa menjaga keberlanjutan pembangunan yang telah kita mulai. Kemudian jangan lupa menjaga agar yang sudah di jalur yang tepat ini, yang sudah on the right track ini, terus bisa dilanjutkan” kata Jokowi.

Dia juga meminta masyarakat untuk memilih pemimpin yang mengetahui apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh rakyatnya.

“Jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, kita memilih memilih pemimpin yang nanti hanya senangnya hanya duduk di Istana yang AC-nya dingin, jangan sampai, saya ulang jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di Istana yang AC-nya sangat dingin,” tuturnya.

Jokowi menekankan bahwa Indonesia adalah negara besar. Oleh karena itu, jangan sampai sosok pemimpin atau presiden mendatang hanya sekadar duduk manis di Istana.

“Carilah, saya ingatkan carilah pemimpin yang senang dan turun ke bawah. Yang mau merasakan keringatnya rakyat,” ujarnya.

Lihat Penampilannya

Jokowi juga menyebut bahwa sosok pemimpin yang memikirkan rakyatnya dapat dilihat dari paras hingga penampilannya.

“Perlu saya sampaikan, perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikirin rakyat itu dari mukanya kelihatan. Dari penampilannya itu kelihatan, banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada. Ada itu,” ucap Jokowi.

“Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati, lihat juga lihat rambutnya, wah kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini,” lanjutnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sorotan publik usai Presiden Jokowi menyinggung soal sosok rambut putih sebagai kriteria pemimpin 2024 itu.

Ganjar sendiri boleh ge-er karena siapa lagi sosok capres berambut putih kalau bukan dia. Ganjar bahkan sampai memamerkan foto dirinya berpenampilan rambut hitam di Instagram menyusul pernyataan Jokowi tersebut.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengamini pernyataan di acara relawan Jokowi itu merupakan sinyal dukungan presiden ketukuh itu terhadap Ganjar di Pilpres 2024.

“Dari ketiga kandidat capres terkuat yang kini bertengger di peringkat teratas, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies, hanya Ganjar-lah yang memiliki penampakan rambut putih mencolok. Sinyal kuat Presiden Jokowi untuk Ganjar,” kata Agung dalam keterangan tertulis, Minggu.

Agung mengatakan sinyal Jokowi dukung Ganjar itu bukan yang pertama kalinya. Jokowi juga pernah memberi sinyal dukungan pada acara relawan sebelumnya, yakni saat Rakernas Projo, Mei lalu.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Umum Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas yang mengatakan bahwa sosok berambut putih itu merujuk pada Ganjar.

“Secara tersirat Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa memilih calon presiden 2024 berdasarkan kriteria dari postur tubuh atau fisiknya, yakni yang memiliki kerutan wajah dan rambut putih itu adalah pemimpin yang memikirkan rakyat,” kata Michael.

“Kan, beliau tidak mungkin sebut nama, tetapi kriteria, yang rambut putih kebetulan identik denganGanjar, kecuali ada lagi calon lain yang akan muncul dengan ciri rambut putih,” imbuh dia.

Yang tidak suka Ganjar jadi presiden boleh protes. Contohnya Hasto Kriyanto. Merespons hal tersebut, Sekjen PDIP itu mengatakan sosok seorang pemimpin tidak bisa ditentukan dari warna rambut.

“Sebab warna rambut sama belum tentu hati dan pikiran sama. Apa yang disampaikan Pak Jokowi hanya gimik politik,” kata Hasto melalui keterangan tertulisnya.

Bagi PDIP, kata Hasto, pemimpin yang mumpuni itu lahir dari gemblengan kaderisasi Partai, memahami hakekat persoalan rakyat dengan jawaban kebijakan yang akan diperjuangkanya.

Hasto pun mengkritik gerakan relawan Jokowi yang telah menggelar acara akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu lalu.

Hasto mengingatkan kelompok ring satu Jokowi di Istana agar tak bersikap asal bapak senang (ABS). Dia menilai gerakan relawan Jokowi di acara tersebut telah mencederai martabat Presiden.

Dia terutama mengkritik karena di acara tersebut sampai dilakukan cara-cara menjanjikan sesuatu yang tidak sehat.

“Kepemimpinan Presiden Jokowi yang sudah going global dan menjadi inspirasi dunia, direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan,” kata Hasto. (*)