Lukas Enembe di kursi roda dengan rompi tahanan dan borgol meninggalkan RSPAD setelah dinyatakan sehat. (Antara Foto

JAKARTA — Tersangka kasus suap dan gratifikasi Lukas Enembe dinyatakan sehat dan dapat menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri berdasar keterangan tim medis RSPAD Gatot Soebroto yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh kepada Lukas.

Baca Juga

“Karena kami memiliki dokumen dari hasil pemeriksaan tim medis RSPAD Gatot Soebroto, yang bersangkutan [Lukas Enembe] dinyatakan fit stand to trial sehingga kami lanjutkan proses pemeriksaan,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).

Juru bicara berlatar belakang jaksa ini menyampaikan keterangan tim medis itu menjadi acuan KPK untuk memeriksa Lukas sebagai tersangka.

“Artinya bisa mengikuti seluruh proses-proses pemeriksaan. Jadi ini konteksnya tentu dalam rangka untuk kepentingan hukum seseorang setelah diasesmen oleh tim medis kemudian fit secara hukum untuk bisa mengikuti proses-proses baik itu pemeriksaan sebagai tersangka, tentunya sebagai saksi ataupun bahkan nanti bisa dibawa kepada proses persidangan gitu,” jelas Ali

Ali menjelaskan pemeriksaan sebelumnya tidak menyentuh substansi kasus yang disangkakan terhadap Lukas.

“Pemeriksaan kemarin masih yang bersifat normatif, mengenai identitas, mengenai hak-haknya sebagai tersangka kami sampaikan, kemudian tugas pokok dan fungsinya [sebagai gubernur] tentu kami juga tanyakan lebih lanjut,” ucap Ali.

Rencananya, penyidik KPK akan menjadwalkan pemeriksaan ulang kepada Lukas Enembe pada pekan depan. Ali belum menjelaskan detail apa saja yang akan ditanyakan ke Lukas Enembe.

“Kami juga akan segera jadwalkan, diberikan minggu depan. Kami akan kembali hadirkan yang bersangkutan, baik itu sebagai saksi maupun tersangka. Karena tentu yang bersangkutan tersangka LE ini juga nantinya menjadi saksi untuk berkas perkara pemberi suap ya tersangka RL,” tutur Ali.

Lukas sebelumnya mengaku memiliki sejumlah riwayat penyakit dari jantung, hipertensi, ginjal hingga stroke.

“Saya tunjukin BAP-nya. Jadi BAP-nya itu ada delapan pertanyaan,” kata pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala, di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (12/1).

Lukas Enembe diperiksa hampir sekitar lima jam, dicecar delapan pertanyaan oleh penyidik. Menurut Petrus, kliennya belum ditanya soal substansi perkara dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Lukas Enembe. Penyidik pun mempertanyakan penyakit yang diderita oleh Lukas Enembe.

“Pertama apakah saudara dalam keadaan sehat? Jawaban beliau ‘Tidak, saat ini saya dalam kondisi sakit stroke’, pelan sekali,” jelas Petrus. (*)