CILEGON,– Ramai-ramai warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon mengolah tumpukan singkong untuk dijadikan potongan singkong kering, Rabu (03/05) pagi. Produk olahan singkong yang melalui proses pengeringan dalam waktu lama ini, umumnya dikenal dengan sebutan Gaplek Singkong.
Sejak sebulan terakhir, Dijelaskan Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi. Giatja) Lapas Cilegon, Aditya Jatari, aula Kegiatan Kerja (Giatja) selalu menjadi tempat bagi 20 warga binaan dalam mengolah tumpukan singkong untuk dijadikan potongan gaplek. Saat ini, berton-ton singkong telah didatangkan pihak Lapas dari PT. Global Casava Indonesia.
“Kegiatan sudah berlangsung dalam sebulan terakhir. Total ada 7 ton singkong untuk dijadikan potongan gaplek. Saat ini, kegiatan pembinaan sudah dilirik oleh 20 orang warga binaan kami,” ujarnya.
Berton-ton singkong rutin disuplai oleh PT. Global Casava Indonesia, yang dalam kegiatan ini telah bekerjasama dengan pihak Lapas untuk turut memberikan pembinaan bagi warga binaan yang memiliki minat sebagai pengrajin gaplek. Setelah bebas, warga binaan yang fokus dalam program pembinaan juga akan difasilitasi untuk bisa bekerja atau menjadi pengrajin gaplek di perusahaan tersebut.
“Kegiatan ini tak sekadar pembinaan. Kerjasama yang terjalin akan menjadi peluang kerja bagi warga binaan saat mereka bebas kelak. Pihak yang bekerjasama dengan kami, sengaja mendatangkan bahan baku dan alat-alat pengolahan agar nanti mereka terbiasa untuk menjadi pengrajin gaplek,” jelas Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim yang juga turut memantau kegiatan kerja membuat gaplek oleh warga binaan.
Saat ini potongan singkong atau Gaplek memang banyak diproduksi di pulau Jawa. Singkong yang telah dipanen ini, dikupas, dipotong-potong dengan mesin pemotong dengan ukuran sepanjang 15 hingga 20cm. Potongan Gaplek lalu dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hingga 3 hari. Setelah kering, gaplek disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Jika cukup kering relatif, asal tidak terpengaruh oleh hama.
Jika bicara tentang jajanan pasar, ada banyak jenis jajanan yang dibuat dengan bahan baku Gaplek. Seperti, tiwul, growok, gogik dan gatot. Salah satunya Gatot, adalah jajanan tradisional khas Gunung Kidul yang terbuat dari gaplek. Penyajian gatot biasanya disandingkan dengan tiwul. Umumnya, kedua jajanan tersebut dicampur lalu diberi parutan kelapa di atasnya.