PUSARAN.CO – Satgas Anti Mafia Bola menegaskan tidak akan tebang pilih dalam mengusut suatu klub yang diduga terlibat pengaturan skor. Satgas menjamin hal itu.
Satgas Anti Mafia Bola bergerak sejak 21 Desember 2018 untuk mengusut kasus pengaturan skor yang melanda sepakbola tanah air. Dua bulan berjalan, sebanyak 16 tersangka sudah ditetapkan.
Dari hasil kinerja Satgas itu pula, beberapa klub diduga terlibat kasus pengaturan skor. Di antaranya Persija Jakarta, Arema FC, dan Bali United, yang sempat terungkap di acara Mata Najwa.
Kemudian, Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola Khrisna Murti sempat membuat postingan soal tiga klub yang dianggap bersih atau tidak pernah terlibat pengaturan skor yakni Persib Bandung, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura. Tak ayal, muncul anggapan masih ada klub-klub lain yang ‘bermain’.
Satgas pun kerap dituding hanya mengincar klub-klub tertentu. Kepala Satgas Anti Mafia Bola, Kepala Biro Provos Polri Brigjen Pol Hendro Pandowo, menjamin pihaknya tidak akan tebang pilih.
“Kami tidak melihat, mengincar, satu klub untuk kemudian kami usut, tetapi kami inginkan dengan adanya Satgas Anti Mafia Bola, persepakbolaan indonesia itu lebih berprestasi.”
“Sehingga suporter terus tetap mendukung timnya dan kami yakin pasti ada perubahan-perubahan terhadap persepakbolaan indonesia,” ujarnya.(sumber : https://humas.polri.go.id )