Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di lapangan perlu lebih berorientasi pada menjaga kepuasan publik.(Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di lapangan perlu lebih berorientasi pada menjaga kepuasan publik.(Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di lapangan perlu lebih berorientasi pada menjaga kepuasan publik.(Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di lapangan perlu lebih berorientasi pada menjaga kepuasan publik.(suara.com)

Jakarta – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di lapangan perlu lebih berorientasi pada menjaga kepuasan publik.

Hal ini mengingat di Indonesia yang merupakan negara demokrasi, legitimasi dan dukungan publik menjadi kunci dari keberadaan suatu organisasi, baik pamerintah maupun non pemerintah.

Oleh karena itu, paradigma ini harus dioperasionalisasikan dalam tindakan Satpol PP dan Satlinmas di lapangan, yang lebih berorientasi pada menjaga kepuasaan publik.

Baca Juga

“Makanya survei-survei banyak tentang kepuasan publik, itulah salah satu indikator atas publik merestui legitimasi memberikan dukungan kepada institusi pemerintah maupun non-pemerintah,” kata Tito saat menghadiri syukuran HUT Satpol PP ke-71 dan HUT Satlinmas ke-59, Rabu (3/3/2021).

Meski perlu mendapat dukungan dari publik, lanjutnya, bukan berarti Satpol PP dan Satlinmas melakukan pembiaran terhadap masyarakat yang melanggar peraturan.

Sebab, pelanggaran hukum, menurut Tito, dapat merugikan masyarakat lainnya. Untuk itu, Satpol PP dan Satlinmas perlu melakukan introspeksi terhadap kinerja yang sudah dilakukan.

Tito bilang, usia Satpol PP dan Satlinmas yang saat ini diperingati menandakan bahwa kedua organisasi itu berada pada usia yang matang. Menurutnya, tidak banyak organisasi yang mampu bertahan dalam waktu yang lama. Banyak instansi di dalam negeri maupun luar negeri yang justru dibubarkan karena dianggap sebagai beban negara.

Kemampuan bertahan lama itu, sambungnya, didapatkan karena keberadaannya dibutuhkan oleh pemerintah maupun masyakat. Selain itu, bertahannya suatu organisasi juga karena kinerjanya yang diakui.

Kendati demikian, Tito menekankan, baik Satpol PP maupun Satlinmas jangan sampai terlena. Sehingga, pemerintah maupun masyarakat perlu terus diyakinkan bahwa keberadaan Satpol PP dan Satlinmas itu penting.(*/cr7)

 

Sumber: suara.com