Benahi saluran airnya (drainase), termasuk sampah yang ada dipinggiran solokan, dan bangunan yang berada diatas saluran itu saya minta bongkar.
Hal itu disampaikan oleh Budi Rustandi Walikota Serang kepada awak media, terkait apa yang akan dilakukannya setelah meninjau 3 titik banjir (BAP I, Pasar Rau, Kaliwadas/Jl Samaun Bakrie), Rabu (30/04/2025).
“Hayo, bantu Pemerintah Kota Serang dalam rangka membenahi Kota nya. Jadi Kota yang bersih, dimana ini bisa menyelamatkan seluruh masyarakat Kota Serang agar tidak terdampak banjir lagi,” ucap Budi.
Lebih lanjut, Budi juga menuturkan selain sampah, drainase yang kurang baik juga dapat mengakibatkan banjir.
“Selain sampah, dan normalisasi disana (Sungai Cibanten), yah drainase ini (Jl. Samaun Bakrie) yang ternyata banyak pedagang dan sampah di saluran air,” paparnya.
Kemudian terkait sodetan yang Di Bumi Agung Permai(BAP) I, Budi akan mencoba merealisasikannya sesuai aspirasi masyarakat.
“Nanti kita coba dulu, kita lihat apakah akan berdampak mengurangi banjir,” ujarnya.
“Kita akan coba membangun sesuai aspirasi masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui bahwa Kota Serang memiliki 13 titik banjir, dan Budi Rustandi menuturkan akan menyelesaikannya secara bertahap.
“Kita punya 13 titik banjir air, satu-satu kita akan memperbaikinya,” tandasnya.
“Kita punya DED nya 25 Milyar nanti tahun 2026 untuk menangani banjir di satu titik banjir ini(Jl. Samaun Bakrie),” beber Budi akan anggaran yang akan digelontorkan tahun depan.
Kemudian Iwan Sunardi Kepala DPUPR Kota Serang selaku penanggung jawab pembangunan infrastruktur di Kota Serang, mengatakan terkait perencanaannya di Jl. Samaun Bakrie meliputi beberapa item.
“Disepanjang Jl. Samaun Bakrie ini tidak hanya perbaikan saluran (drainase), tapi juga pedestrian termasuk jalannya,” ungkap Iwan.
“Dari mulai ujungnya Polsek Serang sampai arah ke Pasar Rau, yang panjang ini kurang lebih 1,7 Km. Sebelah kiri dan kanan, tinggal di kali 2,” sambung Iwan terkait luasan yang diperbaiki.
Berdasarkan informasi yang diperoleh peliput SERANGKOTA.GO.ID, anggaran 25 Milyar itu khusus untuk titik banjir di Jl. Samaun Bakrie. Dan titik banjir bersifat fluktuatif tergantung banyaknya sampah yang menumpuk di saluran air sehingga mengakibatkan genangan air atau banjir.