JAKARTA — Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat resmi membentuk Tim Riset Sejarah Biografi Margono Djojohadikoesoemo sebagai bagian dari langkah strategis untuk mendorong pengajuan Margono sebagai Pahlawan Nasional. Margono, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam fondasi ekonomi Indonesia dan kakek dari Presiden RI Prabowo Subianto, menjadi fokus kajian mendalam yang melibatkan sejumlah akademisi terkemuka di Tanah Air.
Langkah ini diawali dengan diskusi kelompok terfokus (FGD) SMSI dan Formas pada 29 Oktober 2024. SMSI kemudian menerbitkan surat keputusan resmi pada akhir Januari untuk menunjuk tim riset yang bertugas mendalami perjalanan hidup, pemikiran, dan kontribusi Margono bagi bangsa. Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar penghormatan, tetapi juga bentuk tanggung jawab sejarah.
“Margono adalah sosok kunci dalam membangun fondasi ekonomi Indonesia pasca-kemerdekaan. Kontribusinya sebagai ekonom ulung meninggalkan jejak penting dalam sejarah bangsa. Penulisan biografi ini bertujuan agar generasi muda mengenal sosok luar biasa ini,” ujar Firdaus.
Kolaborasi Akademisi dan Praktisi
Tim riset ini diketuai oleh Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Rektor Universitas Diponegoro, yang dikenal sebagai ahli manajemen sumber daya manusia. Ia didampingi oleh Prof. Dr. Rizal E. Halim, pakar pemasaran dan kebijakan publik, serta Prof. Dr. Phil. Al Makin, Rektor UIN Sunan Kalijaga, yang fokus pada aspek sosial dan budaya Margono.
Tak hanya melibatkan akademisi, Firdaus Ketum SMSI dan Handoyo Ketum Formas penanggung Jawab riset ini juga didukung praktisi dari berbagai latar belakang. Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus, aktivis hak asasi manusia; Dr. Ir. Ahmad Mukhlis Yusuf, mantan CEO ANTARA; dan Dr. Yanuardi Syukur, jurnalis sekaligus akademisi, turut memperkuat tim ini. Gus Dr. H. M. Shidqon Prabowo, MH, pakar hukum, menambah dimensi hukum dalam kajian sejarah ini.
Sebagai koordinator riset, KRT. Samsul A. Wijoyosukmo bertanggung jawab memastikan penelitian berjalan sesuai metodologi akademis yang ketat. “Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mengumpulkan data secara akurat agar biografi Margono menjadi referensi berharga. Hasil riset ini akan diseminarkan untuk memperkenalkan sosok beliau secara lebih luas,” ujar Samsul.
Supervisi Akademis yang Kuat
Proses riset ini diawasi oleh Tim Supervisor Analisis Riset Sejarah Biografi Margono Djojohadikoesoemo, yang terdiri dari para akademisi dan praktisi hukum senior. Di antaranya adalah Prof. Dr. Harris Arthur Hedar, S.H., M.H., pakar hukum dengan pengalaman di Dewan Pertimbangan Presiden RI; Prof. Dr. Andriansyah, M.Si., guru besar di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama); serta Prof. Dr. Albertus Wahyurudhanto, M.Si., Komisioner Kompolnas RI.
Dengan kombinasi keahlian dari berbagai disiplin ilmu, tim ini diharapkan mampu menghadirkan biografi yang komprehensif, mendalam, dan menjadi referensi penting dalam kajian sejarah serta ekonomi Indonesia.
“Riset ini adalah kontribusi nyata SMSI dan Formas untuk bangsa. Melalui biografi ini, kita tidak hanya mengenang Margono, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk meneladani dedikasi dan perjuangannya,” pungkas Firdaus.
Membangun Warisan Sejarah
Upaya SMSI dalam mengawal proses pengajuan Margono sebagai Pahlawan Nasional mencerminkan komitmen mereka terhadap pelestarian sejarah bangsa. Selain memperkenalkan sosok Margono kepada publik, riset ini juga menjadi bagian dari upaya membangun narasi sejarah yang lebih inklusif, mencakup kontribusi para tokoh di balik layar kemerdekaan Indonesia.
Dengan riset yang berbasis data historis yang kuat, SMSI berharap pengajuan Margono Djojohadikoesoemo sebagai Pahlawan Nasional dapat diterima sebagai bagian dari penghargaan negara atas jasa-jasanya dalam membangun Indonesia di masa awal kemerdekaan. (*)