JAKARTA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) memperingati hari ulang tahunnya yang ke-7 dengan pemotongan tumpeng dan aksi donor darah serentak di 37 kota di seluruh penjuru Tanah Air, Kamis (7/3/2024).

 

Penyampaian syukur mengawali rangkaian acara yang menyebar dari kantor pusat SMSI di Jalan Veteran, Jakarta hingga kantor perwakilan SMSI di ibukota berbagai provinsi. 

Baca Juga

 

Hadir di kantor SMSI pusat selain para pengurus pusat dan perwakilan provinsi, juga sejumlah tokoh di antaranya Dewan Pembina SMSI Mayjen TNI Purn Joko Warsito, Wakil Ketua Dewan Pakar SMSI Banjar Chaerddin, dan Direktur LBH SMSI Sandy Nayoan.

 

Ketua Umum SMSI, Firdaus, penekanan makna filosofis dari aksi pemotongan tumpeng serentak ini.

 

“Meski dilakukan secara terpisah di 37 tempat yang berjauhan, semangat persaudaraan dan persatuan dalam visi dan misi SMSI tetap terjaga,” ungkapnya sembari melakukan pemotongan tumpeng.

 

Momen ini juga sebagai wujud kesinambungan dan adaptasi pers di era digital. “Kegiatan di sekretariat SMSI di Jakarta ini pada detik yang sama diikuti pengurus dan anggota SMSI dari seluruh Indobesia yang

berkumpul melalui platform Zoom untuk memotong tumpeng dan tasyakuran,” imbuh Firdaus.

 

Pada acara yang dikemas sederhana ini, SMSI menyampaikan penghargaan kepada tujuh perwakilan SMSI provinsi terbaik.

Ketujuh SMSI perwakilan itu yakni Bengkulu, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Banten, dan Jawa Timur.

 

Selain tasyakuran, SMSI juga menggelar kegiatan sosial dengan membuka donor darah. Di pusat SMSI, kegiatan ini berlangsung di Kantor PMI Jakarta Utara, menandai komitmen SMSI dalam berkontribusi pada kemanusiaan.

 

Sementara acara di kantor perwakilan provinsi diselenggarakan dengan koordinasi melalui Zoom. “Kami telah menyesuaikan rangkaian acara ini dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing provinsi,” kata Tundra Meliala, Ketua Panitia Nasional HUT ke-7 SMSI. 

 

Dengan semangat yang terjaga, SMSI terus berkomitmen untuk mengangkat dan mendorong maju 2.000 media start up dan kecil yang dinaunginya.

 

Di usia yang tak lagi muda untuk sebuah organisasi media, SMSI harus menyerah menghadapi perkembangan pers yang terus berubah. Berdiri pada tahun 2017, SMSI lahir sebagai wadah bagi para pelaku media siber untuk bersatu menghadapi dinamika digitalisasi informasi.

 

SMSI terus berupaya mengatasi tantangan zaman, menunjukkan relevansinya dalam menyebarkan informasi yang berkualitas dan terpercaya kepada masyarakat. Dari 37 perwakilan provinsi di seluruh Indonesia, SMSI terus memperluas jaringan dan memberdayakan para anggotanya untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat dunia yang semakin berkembang.

 

Melalui upaya-upaya kolaboratif dan kerja sama yang erat, SMSI terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman, memperkuat keinginan sebagai garda terdepan dalam memajukan bidang media siber. 

 

“SMSI siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berkarya demi kemajuan pers di Indonesia,” kata Firdaus. (*)