Maria, seorang ibu rumah tangga di Desa Siku Pali, menemukan cara kreatif untuk memanfaatkan melimpahnya telur Itik dari peternakan suaminya. Alih-alih hanya memasak telur Itik seperti biasa, ia mencoba mengolahnya menjadi telur dadar campur tahu. Inovasi sederhana ini tidak hanya meningkatkan cita rasa tetapi juga kandungan gizi dari hidangan tersebut. “Saya ingin sesuatu yang beda dari telur Itik, karena sering dianggap amis kalau dimasak biasa. Dengan tambahan tahu, rasa amisnya berkurang dan rasanya jadi lebih enak,” ungkap Res.
Telur Itik dikenal kaya akan protein dan nutrisi penting. Sementara tahu, yang terbuat dari kacang kedelai, juga merupakan sumber protein nabati yang baik dan rendah kalori. Kombinasi ini menghasilkan hidangan yang seimbang secara nutrisi. Res Maria menjelaskan bahwa ia mencampurkan tahu yang sudah dihancurkan dengan telur Itik, sedikit daun bawang cincang, garam, lada, dan bumbu lainnya. Campuran tersebut kemudian digoreng hingga matang dan berwarna kuning keemasan.
“Salah satu kelebihan tahu adalah teksturnya yang lembut dan mudah menyerap bumbu,” kata Res Maria. Dengan mencampurkan tahu ke dalam adonan telur, tekstur dadar menjadi lebih empuk dan lembut. Selain itu, rasa gurih dari telur Itik berpadu sempurna dengan rasa netral dari tahu, menciptakan harmoni rasa yang unik dan disukai oleh semua anggota keluarganya.
Hidangan ini ternyata tidak hanya diminati oleh keluarganya tetapi juga teman-teman di sekitar tempat tinggalnya. “Beberapa teman yang mencoba bilang kalau telur dadar campur tahu ini cocok dijadikan lauk praktis, bahkan bisa untuk bekal sekolah anak-anak,” tambah Res. Karena itu, ia mulai membagikan resepnya kepada tetangga dan berencana menjual hidangan ini sebagai makanan siap saji.
Kelebihan lain dari telur dadar campur tahu ini adalah kepraktisannya. Bahan-bahannya mudah didapat, dan proses pembuatannya tidak memakan waktu lama. Dalam waktu kurang dari 30 menit, telur dadar campur tahu bisa disajikan di meja makan. “Biasanya saya masak ini pagi-pagi, karena cocok untuk sarapan atau bekal,” jelas Res Maria.
Dengan melimpahnya telur Itik dari peternakan suaminya, Res Maria berhasil menciptakan solusi kuliner yang tidak hanya lezat tetapi juga bernilai ekonomis. Ia berharap inovasinya ini dapat menginspirasi orang lain untuk memanfaatkan bahan-bahan sederhana menjadi hidangan istimewa. “Saya yakin, siapa pun bisa membuat ini di rumah. Rasanya enak, sehat, dan pastinya membuat keluarga bahagia,” tutupnya dengan senyum.