Desa Sapen, desa yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2023/2024. Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), para mahasiswa yang tergabung dalam TIM II UNDIP mengadakan program pendampingan budidaya ikan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa tersebut.

Program pendampingan ini merupakan salah satu wujud nyata dari implementasi SDG ke-2, yaitu “Mengakhiri Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan, dan Peningkatan Gizi serta Mendorong Pertanian Berkelanjutan”. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Sapen, terutama dalam hal penyediaan sumber protein yang berkelanjutan melalui budidaya ikan.

Desa Sapen memiliki potensi alam yang mendukung pengembangan budidaya ikan. Namun, selama ini, masyarakat setempat belum sepenuhnya memanfaatkan potensi tersebut. Salah satu alasan utama adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik budidaya ikan yang efektif dan berkelanjutan. Menyadari hal ini, TIM II KKN UNDIP mengambil inisiatif untuk mengadakan pendampingan intensif bagi warga desa, dengan fokus pada budidaya ikan lele.

Baca Juga

Menurut Aida selaku penanggung jawab program ini, masyarakat di sini sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam bidang perikanan, namun belum ada yang secara serius mengelola budidaya ikan. Oleh karena itu, kami merasa perlu memberikan pendampingan agar masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dengan lebih optimal.

Program pendampingan yang diberikan oleh mahasiswa KKN mencakup berbagai aspek penting dalam budidaya ikan, mulai dari persiapan kolam, pemilihan bibit ikan yang berkualitas, hingga teknik pemeliharaan yang tepat. Selain itu, para mahasiswa juga memberikan pelatihan mengenai manajemen pakan dan pengelolaan limbah, guna memastikan keberlanjutan usaha budidaya yang ramah lingkungan.

Sebagai penanggung jawab, Aida sadar bahwa selain teknik budidaya, kami perlu menekankan pentingnya aspek keberlanjutan. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak hanya mampu membudidayakan ikan, tetapi juga dapat melakukannya dengan cara yang tidak merusak lingkungan.

Program pendampingan budidaya ikan ini disambut baik oleh masyarakat Desa Sapen. Banyak dari mereka yang mulai melihat potensi ekonomi dari budidaya ikan sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keluarga. Kelompok Wanita Tani Dewi Sri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN yang telah membantu memperkenalkan dan memulai budidaya ikan di desanya. “Kami berharap program ini bisa terus berlanjut. Kalau berhasil, tentu akan sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan pangan dan juga meningkatkan penghasilan,” ungkapnya.

Melalui program ini, TIM II KKN UNDIP berharap Desa Sapen bisa menjadi salah satu contoh desa yang berhasil meningkatkan ketahanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal. Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat dilanjutkan dan diperluas ke desa-desa lain di Indonesia, sebagai bagian dari upaya bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Upaya ini merupakan langkah kecil yang signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat lokal, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian SDGs secara global.