JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra melangsungkan pertemuan dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin. Keduanya membahas soal koalisi ke depan hingga sosok calon presiden pada Pilpres 2024.
“PPP dan PBB sama-sama akan mendiskusikan sebenarnya siapa yang akan dicalonkan, siapa yang akan didukung, bagaimana koalisi ke depan dengan melihat perkembangan politik yang mutakhir,” kata Yusril Ihza Mahendra.
Berangkat dari dinamika yang terjadi saat ini, Yusril menyebut membahas seputar konfigurasi calon presiden yang kiranya muncul pada Pilpres 2024 dalam pembicaraan bersama dengan PPP.
“Dengan kekuatan partai politik yang ada sekarang ini kemungkinan akan ada dua atau tiga pasangan calon, dan yang seperti apa? Itu yang kita diskusikan dengan beliau,” ujarnya.
Selain itu, pembahasan PBB dengan PPP juga dilakukan dalam rangka meneguhkan eksistensi partai politik Islam dalam perpolitikan Indonesia guna menghadapi Pemilu 2024.
Menurut dia, baik partai politik Islam maupun partai nasionalis sama-sama harus bekerja sama untuk kemajuan bangsa.
“Kami mendiskusikan bagaimana caranya supaya antara partai Islam terjalin suatu kerja sama yang baik dan kita memulainya dengan PPP sebagai sesama saudara dan mencapai saling pengertian yang sangat baik bahwa harus bertukar pikiran,” tuturnya.
Yusril menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut menyinggung sedikit pula soal penerapan sistem proporsional terbuka atau tertutup pada Pemilu 2024, di mana PPP memiliki sikap mendukung penerapan kembali sistem proporsional tertutup.
Dia menyebut PBB berharap bisa sejalan dalam menentukan arah pilpres maupun pileg bersama dengan PPP.
“Harapan kami kerjasama ini akan berlangsung terus sampai pilpres yang akan datang,” katanya pula.
Sementara itu, Mardiono mengatakan bahwa secara garis besar pertemuannya dengan PBB untuk mendiskusikan tentang kondisi perpolitikan nasional jelang Pemilu 2024 yang hanya kurang dari satu tahun lagi untuk digelar.
“Di dalamnya juga mendiskusikan tentang pelaksanaan pemilihan umum, juga tentang para tokoh-tokoh kita bahwa partai itu sebagai kawah candradimuka untuk menggarap, menggodok para tokoh-tokoh bangsa kita untuk kita angkat ke permukaan untuk kita persembahkan kepada rakyat Indonesia dan juga dipilih di pemilu,” jelasnya.
Mardiono menyebut pertemuannya dengan Yusril sekaligus bernostalgia pula sebagai sahabat lama yang sudah dimulai sejak tahun 1990-an. Termasuk, ketika Yusril menjadi narasumber dalam sebuah organisasi forum studi Al-Quran di Cilegon, Banten, yang didirikannya.
Selain itu, Mardiono menyebut Yusril juga sempat ikut mengkampanyekan PPP pada waktu lampau sehingga ikut menjadi bagian penopang dari eksistensi partainya yang kini sudah berusia 51 tahun.
“Kita bernostalgia pertemuan itu sebagai seorang sahabat yang sekarang menjadi masing-masing ketua umum partai politik,” ucapnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu tampak hadir pula Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Muhamad Arwani Thomafi, Wakil Ketua Umum (Waketum) PBB Dwianto Ananias, hingga Sekjen PBB Afriansyah Noor. (*)