Gagal ginjal adalah kondisi di mana satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi dengan normal untuk menyaring limbah atau zat sisa metabolisme, racun, dan kelebihan cairan dari dalam darah. Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau terjadi secara bertahap seiring berjalannya waktu (kronis).

Jika tidak segera ditangani, gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Selain itu, kondisi ini juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti hipertensi, anemia, dan masalah pada jantung.

Oleh karena itu, mengenali gejala awal gagal ginjal sangat penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan berbagai masalah kesehatan di atas dapat dicegah.

Baca Juga

Gejala Awal Gagal Ginjal

Pada kasus tertentu, gagal ginjal pada tahap awal bisa saja tidak bergejala atau menimbulkan gejala yang kurang spesifik dan bisa mirip dengan kondisi lainnya. Berikut ini adalah beberapa gejala awal gagal ginjal yang perlu diperhatikan:

1. Sering merasa lelah dan lemas

Sering merasa lelah dan lemas merupakan gejala awal gagal ginjal yang umum terjadi. Ginjal bertugas untuk memproduksi hormon eritropoietin (EPO) yang berperan dalam produksi sel darah merah. Saat ginjal tidak berfungsi dengan benar, produksi hormon EPO akan terganggu, sehingga produksi sel darah merah juga ikut berkurang.

Penurunan jumlah sel darah merah bisa menyebabkan anemia dan membuat jaringan tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi. Hal ini bisa membuat tubuh merasa mudah lelah dan lemas.

2. Susah tidur

Insomnia

atau kesulitan tidur seringkali menjadi gejala awal gagal ginjal kronis. Penumpukan racun dalam tubuh akibat penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu kualitas tidur.

Selain itu, ketidakseimbangan elektrolit dan cairan tubuh juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang kerap dirasakan hingga malam hari, seperti sesak napas, sehingga membuat penderita gagal ginjal susah tidur.

3. Masalah saat buang air kecil

Masalah atau perubahan saat buang air kecil juga dapat menandakan adanya gangguan fungsi ginjal. Salah satu perubahannya adalah lebih sering buang air kecil di malam hari (nokturia). Kondisi ini menandakan ginjal sudah tidak mampu menyaring darah dengan efisien, sehingga menyebabkan penumpukan cairan.

Selain itu, perubahan warna dan karakteristik urine juga dapat terjadi. Urine yang berwarna lebih gelap, cokelat, atau merah muda dapat mengindikasikan adanya darah dalam urine (hematuria). Sementara itu, urine yang berbusa dapat menandakan adanya protein. Ketika sudah parah, gagal ginjal bahkan bisa membuat penderitanya jarang pipis atau bahkan tidak buang air kecil hingga berhari-hari.

4. Sesak napas

Gejala awal gagal ginjal yang berikutnya adalah sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya penumpukan cairan di paru-paru karena ginjal sudah tidak mampu menyaring dan mengeluarkan kelebihan cairan dengan efektif.

Selain itu, sesak napas juga dapat dipicu oleh anemia yang kerap timbul bersamaan dengan penyakit ginjal. Penurunan sel darah merah mengakibatkan berkurangnya oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh, sehingga memicu sesak napas.

5. Kulit kering dan gatal

Ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral dan nutrisi dalam darah, sehingga memicu kulit kering dan terasa gatal. Selain itu, penumpukan racun dan limbah dalam tubuh juga berkontribusi terhadap berbagai masalah kulit, seperti iritasi yang menimbulkan rasa gatal.

6. Pembengkakan

Pembengkakan pada tubuh (edema) merupakan salah satu gejala utama gagal ginjal. Ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan optimal menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh. Hal ini dapat menimbulkan pembengkakan di area kaki, tangan, atau wajah.

Selain itu, penumpukan garam (natrium) akibat gangguan fungsi ginjal juga dapat berkontribusi pada pembengkakan. Pembengkakan biasanya lebih sering terjadi di kaki.

7. Sering kram dan kesemutan

Kram otot dan kesemutan juga termasuk gejala awal gagal ginjal. Gangguan fungsi ginjal dapat menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh menurun. Hal ini dapat memicu kram otot.

Selain itu, penumpukan racun dalam tubuh juga dapat memicu kerusakan saraf tepi (neuropati perifer) yang menyebabkan sensasi kesemutan, terutama pada kaki, tungkai, dan tangan. Kondisi ini juga sering disertai dengan kram, otot berkedut, atau nyeri di area tersebut.

8. Nyeri pinggang atau punggung bawah

Nyeri pinggang atau punggung bawah dapat menjadi indikasi awal adanya masalah pada ginjal, seperti infeksi ginjal (pielonefritis), batu ginjal, atau kanker ginjal. Nyeri ini umumnya timbul pada salah satu sisi tubuh, tergantung pada lokasi ginjal yang terdampak.

9. Penurunan nafsu makan dan berat badan

Gejala awal gagal ginjal lainnya yang sering terjadi adalah penurunan nafsu makan. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan racun dalam tubuh. Limbah atau zat sisa metabolisme yang tidak tersaring dengan baik dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga mengurangi keinginan untuk makan.

Jika berlangsung terus-menerus, nafsu makan yang menurun dapat berujung pada penurunan berat badan. Selain itu, gangguan metabolisme akibat fungsi ginjal yang menurun juga berkontribusi terhadap penurunan berat badan.

10. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga termasuk gejala awal gagal ginjal. Ginjal yang sedang mengalami gangguan tidak mampu mengatur tekanan darah secara efektif, sehingga menimbulkan lonjakan tekanan darah.

Selain itu, hipertensi juga dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan memperburuk fungsi ginjal, sehingga membuat gagal ginjal jadi makin parah.

Jika berbagai gejala awal gagal ginjal sudah mulai muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk dapat melakukan pemeriksaan ginjal. Diagnosis dini sangat penting untuk menentukan penyebab dan mencegah kerusakan ginjal yang lebih parah.

Penderita juga perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau fungsi ginjal, tekanan darah, dan kadar gula darah. Langkah ini dapat membantu dokter menentukan apakah ada penyakit yang mendasari, seperti diabetes atau hipertensi, yang dapat memicu kerusakan ginjal.

Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin berolahraga setidaknya 150 menit per minggu juga tidak kalah penting. Langkah ini dapat membantu mencegah dan memperlambat kerusakan ginjal, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.