Setelah meninjau implementasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di dua puskemas di wilayah Jakarta Barat, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming beranjak ke SMA Bunda Mulia, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (19/03/2025).
Di sekolah ini, Wapres menyaksikan para siswa sedang mengikuti Program Nasional Digital AI (PANDAI) yang diinisiasi oleh komunitas penggiat AI/kecerdasan buatan, AICO.
Kegiatan yang mengusung semangat Asta Cita dalam percepatan transformasi digital ini, bertujuan untuk memperkenalkan teknologi AI di bidang pendidikan untuk semakin mendorong proses belajar mengajar.
Interaksi hangat namun terbuka pun terjadi antara Wapres dengan para siswa.
“Ini pertama kalinya kalian mendapatkan pelajaran AI secara proper seperti ini ya. Tapi sebelumnya pernah coba-coba sendiri? ChatGPT dan lain-lain,” tanya Wapres.
“Pernah,” jawab siswa serentak.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, bahwa AI dapat menjadi alat yang sangat membantu dalam pembelajaran apabila dimanfaatkan dengan baik dan tepat. Untuk itu, Ia mengajak para siswa untuk memanfaatkan teknologi ini secara positif.
“AI bisa meningkatkan kreativitas dan produktivitas, serta bisa menunjang kegiatan sehari-hari seperti membuat musik, naskah pidato, dan lain-lain. Manfaatkan AI untuk hal yang positif, jangan provokatif, ujar Wapres.
Hal ini dapat dilakukan, salah satunya dengan mempelajari cara membuat instruksi (prompt) yang benar.
“AI itu sangat membantu sekali. Tapi, sekali lagi, tanpa kalian belajar prompting yang benar, kalau kalian inputing datanya tidak benar, kalian tidak akan dapat jawaban yang benar juga,” jelasnya.
Wapres pun mengimbau agar para siswa dan tenaga pendidik dapat cepat beradaptasi dengan teknologi ini agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman yang terjadi.
“Intinya itu tadi ya, jangan sampai ketinggalan zaman. Kita jangan terlambat untuk beradaptasi,” pungkasnya.
Menutup sambutannya, Wapres mengungkapkan bahwa AI kini menjadi kebutuhan yang harus dikuasai di tengah digitalisasi, meskipun keberadaannya tetap membutuhkan kendali dan sentuhan manusia.
“AI itu tidak akan menggantikan manusia, tapi manusia yang tidak pakai AI itu akan bisa dikalahkan sama manusia yang pakai AI. Di negara lain, negara maju, pemerintah sudah mengenalkan AI,” tutur Wapres.
Sejalan dengan Wapres, salah seorang siswa XI-2 IPA, Daniel Ricardo, menyampaikan antusiasmenya dan mengaku mendapatkan banyak wawasan baru tentang AI.
“AI merupakan sarana pembelajaran yang sangat baik dan sangat bermanfaat dalam kegiatan sehari-hari,” ungkap Daniel.
Sementara itu, salah satu guru Sekolah SMA Bunda Mulia, Vera, menjelaskan bahwa program ini sangat relevan dengan perkembangan zaman dan menilai dapat memberikan kontribusi positif pada proses belajar mengajar ke depannya.
“Senang dengan pengenalan AI yang bisa digunakan oleh anak-anak di sekolah kami, karena di era abad 21 ini kita selalu berdampingan dengan teknologi. Dengan kehadiran AI baru ini sangat berguna sekali bagi para siswa dalam memudahkan tugas-tugasnya sebagai pendamping para siswa”, papar Vera.