PALANGKA RAYA,– Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Palangka Raya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Tengah, menghadiri undangan partisipasi dalam kegiatan Kunjungan Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah. Acara tersebut diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Jabatan Wali Kota Palangka Raya pada hari ini.
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan para pejabat terkait untuk melihat demo pembuatan kerajinan tangan bahan baku getah nyatu. Selain itu, juga dipamerkan karya produk industri kecil menengah (IKM) yang dibuat oleh Warga Binaan Rutan Palangka Raya.
Karutan Palangka Raya Ma’ruf Prasetyo dan tim mempersiapkan pameran dan demo kerajinan getah nyatu yang dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah (Pathor Rahman), Kapolresta (Kombes Pol. Budi Santosa), Dandim (Wiwid Wahyu Hidayat), Ketua DPRD kota (Sigit Karyawan Yunianto), Kadis Kota (Dr. dr. Suyuti Syamsul), serta para pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya.
Dalam demo pembuatan kerajinan tangan, Warga Binaan Rutan Palangka Raya menunjukkan keahlian mereka dalam mengolah getah nyatu menjadi berbagai produk kreatif. Produk-produk tersebut antara lain termasuk aksesoris gantungan kunci, patung dan hiasan dinding dengan sentuhan seni yang indah.
Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap hasil karya dan upaya rehabilitasi yang dilakukan oleh Warga Binaan Rutan Palangka Raya. Ia berharap bahwa melalui kegiatan seperti ini, warga binaan dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka sehingga dapat produktif dan mandiri setelah selesai menjalani masa hukuman.
Wali Kota Palangka Raya juga memberikan dukungan penuh terhadap program rehabilitasi yang dilakukan di Rumah Tahanan Negara Palangka Raya. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai bentuk pembinaan yang efektif bagi para narapidana,
Dalam acara ini menjadi ajang promosi produk-produk kerajinan agar masyarakat dapat melihat potensi dan kualitas produk yang dihasilkan oleh warga binaan.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan stigma negatif terhadap narapidana dapat hilang dan masyarakat dapat menerima mereka saat kembali ditengah-tengah masyarakat”, ujar Ma’ruf.