Jakarta, 26 April 2024-Dalam konteks pasca-Pilpres dan Pileg 2024, seringkali janji-janji manis dari para pemimpin dan calon legislatif hanya menjadi angin lalu bagi kaum marginal di Indonesia. Melihat perlunya perubahan nyata untuk mereka, DPN VOX Point Indonesia bekerja sama dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyelenggarakan Dialog Nasional dengan tema “Keberpihakan untuk kaum lemah & tertindas dimulai dengan mendengarkan.”

 

Dialog ini diinisiasi untuk memberikan suara kepada mereka yang seringkali terpinggirkan dari kebijakan dan perhatian publik. Dengan mengundang narasumber dari berbagai latar belakang, seperti buruh marginal, guru honorer, dan tokoh yang berjuang melawan kekerasan terhadap perempuan dan human trafficking, diharapkan permasalahan yang dihadapi kaum marginal dapat didengar oleh para wakil rakyat terpilih.

Baca Juga

 

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 27 April 2024, mulai pukul 09.30 hingga 14.00 WIB, di Gedung Dewan Pers, Jl Kebon Sirih, Jakarta, serta disiarkan secara online melalui YouTube Channel. Peserta terdiri dari masyarakat umum, Voxian dari seluruh Indonesia, tokoh dan aktivis kemasyarakatan yang peduli terhadap kaum lemah dan tertindas, serta anggota SMSI seluruh Indonesia.

 

“Dengan Dialog Nasional ini, kami berharap dapat menyatukan segenap elemen anak bangsa untuk memperjuangkan nasib kaum lemah dan tertindas,” ujar perwakilan panitia kegiatan.

 

Semua pihak diundang untuk bergabung dalam dialog ini, baik secara langsung maupun melalui siaran online, demi membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berkeadilan

 

*Tentang Vox Point Indonesia*

 

Vox Populi Institute Indonesia diambil dari kata Vox yang berarti suara dan Populi yang berarti umat (rakyat). Vox

Point Indonesia hadir untuk menyuarakan suara umat

atau rakyat. Kemudian kata Institute bermaksud agar Vox

Point Indonesia menjadi wadah pergerakan dan pengkaderan, pemberdayaan dan kajian sosial politik dan kemasyarakatan bagi umat Katolik.

 

Vox Point Indonesia hadir didasari keprihatinan dan kegelisahan umat Katolik akan situasi dan kondisi bangsa Indonesia. Apalagi minimnya keterlibatan umat Katolik di kancah politik nasional. Atas dasar itu para pendiri yang berjumlah 27 orang meresmikan Vox Point Indonesia di Grand Central

Restaurant, Jakarta Selatan, 12 Maret 2016. Di tempat inilah, para Inisiator merintis sebuah wadah khusus untuk pendidikan kader-kader katolik yang siap tempur dalam

kerasulan sosial politik.

 

Sesuai taglinenya, Vox Point Indonesia berkarya untuk

mengembangkan nilai-nilai kebangsaan. Vox Point

Indonesia ingin agar umat Katolik terlibat aktif menjaga

kedalautan bangsa. Agar tetap mempertahankan 4 konsensus kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Dalam perjalanannya, Vox Point Indonesia mendorong awam Katolik agar lebih aktif

berkiprah dalam percaturan politik Tanah Air. Menggerakkan para awam Katolik untuk memberikan sumbangsih dan kontribusi kepada Gereja dan Bangsa Indonesia berupa sumber daya manusia yang kompoten dan berintergritas untuk memberikan konsep dan

pandangan yang mendorong politik yang bermartabat

untuk Indonesia maju. Vox Point Indonesia selalu

mengedepankan politik kebangsaan. Karena bagi Vox

Point Indonesia, politik berbicara masa depan bangsa.

Bicara suara rakyat untuk kehidupan bangsa yang lebih baik.