Jakarta,- Tantangan Indonesia ke depan makin berat dan kompleks ditengah kondisi dunia, baik geopolitik mau pun geoekonomi makin tidak pasti, juga tidak menguntungkan. Perubahan global pun berlangsung sangat cepat atau revolusioner. Lebih dari itu, 2030 Indonesia dituntut sukses menjemput puncak demografi, minimal harus cetak 100 juta ekonomi rakyat UMKM handal dan unggul. Indonesia mampu asal mau. Asal terjamin adanya stabilitas sosial politik, serta segenap kekayaan dan sumber daya terkelola secara baik dan benar. Oleh karena itu, kokohnya persatuan Indonesia dibawah panji-panji Bhineka Tunggal Ika menjadi keniscayaan, tegas Presiden Kawulo Alut Indonesia (KAI), dr Ali Mahsun ATMO M Biomed. lelaki sahaja putra asli Mojokerto Jatim, Jakarta, Rabu 24 April 2024.

Lebih lanjut Ketua Umum APKLI Perjuangan dan Ketua Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) ini menuturkan, tanpa stabilitas sosial politik, pembangunan tidak akan efektif bahkan bisa terbengkalai. Ketika hal ini terjadi, tahun 2030 bukan puncak bonus demografi yang didapatkan Indonesia melainkan sebuah malapetaka. Yaitu pengangguran dan kemiskinan bludak dimana-mana. Ujung dan muaranya akan timbulkan gejolak sosial, dan ketika sulit dikendalikan bisa mengancam eksistensi Indonesia sebagai bangsa dan negara. Hal tersebut bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja melainkan segenap rakyat Indonesia, serta seluruh elemen kekuatan bangsa. Apa pun yang terjadi di negeri ini. Dalam kondisi bagaimana pun di negeri ini. Dan siapa pun yang jadi pemimpin di negeri ini, kita semua adalah satu nusa, satu bangsa Indonesia.

Guyup rukun, gotong royong dan kekeluargaan adalah akar budaya bangsa dan fondasi dasar persatuan Indonesia. Diantaranya adalah tradisi bersyukur walau sangat beragam caranya. Salah satunya adalah doa bersama dan tasyakuran potong tumpeng, imbuh Ali Mahsun ATMO, Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI).

Baca Juga

Dalam upaya perkokoh persatuan Indonesia dan stabilitas sosial politik di negeri ini, disampaikan himbauan kepada rakyat Indonesia diseluruh tanah air dan yang ada di luar negeri untuk menyelenggarakan “Doa Bersama dan Tasyakuran Potong Tumpeng Nusantara” dilingkungannya masing-masing. Selaku Ketua Umum APKLI-P, Presiden KAI dan Ketua Umum KERIS bersama kawulo alit, pelaku ekonomi rakyat dan generasi penerus bangsa akan selenggarakan: “Doa Bersama dan Tasyakuran Potong Tumpeng Nusantara Untuk Persatuan Indonesia di PG Center’s Jakarta, pungkas Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998 dan Sekretaris Lembaga Sosial Mabarrot PBNU 2000-2005.