Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Dadang Kahmad menilai kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mencerminkan sosok Jenderal Soedirman.
Selain sebagai prajurit TNI yang mendapat label jenderal santri, Dudung dikenal sebagai jenderal yang bekerja secara tulus dan ikhlas.
“ Iya, itu (Jenderal Soedirman) idola. (Yang meneladani termasuk KSAD Dudung) bisa disesuaikan dengan kondisi sakarang,” ujar Prof Dadang saat dihubungi, Kamis (23/2/2023), seperti keterangan pers yang diterima kantor Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Jumat (24/2/2023).
Hal ini disampaikan Prof Dadang terkait kebijakan Jenderal Dudung yang selalu memerintahkan jajarannya membantu dan melindungi masyarakat. Bahkan Jenderal Dudung sendiri langsung menemui rakyat kecil. Misalnya, Dudung menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam di sejumlah daerah, teranyar di Cianjur, Jawa Barat. Penyaluran bantuan Dudung dinilai tidak diskriminatif.
“Jadi humanitasnya tinggi, tidak memandang agama ataupun bangsa atau etnis, kalau perlu dibantu dibantu. Itu sejalan dengan Muhammadiyah yang tidak pernah membeda-bedakan kan etnis, suku, agama dan bangsa,” katanya.
Prof Dadang mendukung ketulusan dan keikhlasan Jenderal Dudung membantu masyarakat. Menurutnya, penyaluran bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan terus digalakkan.
“Saya sangat apresiasi kebijakan yang membantu korban bencana dimana saja karena kita ini punya peri kemanusiaan dan beradab,” katanya.
Lebih lanjut, Prof Dadang menguraikan empat hal yang dapat diteladani dari Jenderal Soedirman. Misalnya, soal keyakinan dia kepada Tuhannya.
“Jenderal Soedirman itu sampai tawakal menghadapi belanda dia berzikir,” katanya.
Kemudian, kata Prof Dadang, Jenderal Soedirman dikenal sebagai sosok yang memiliki ilmu tinggi, menerapkan kemanusiaan dan humanitas. Dengan begitu, Menurutnya, Jenderal Soedirman dicintai dan menjadi sosok inspirasi bagi banyak kalangan.
“Kebatinan dan spiritulitas (Jenderal Soedirman) juga tinggi,” paparnya.